Sabtu, 16 Juli 2011

ASKEP Gerontik




                                                                                                                                                     I.       TINJAUAN TEORI

A.  Konsep Menua
1.    Definisi
Menua (aging atau menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (costantinides, 1994).
2.    Batasan usia lanjut
a.    Menurut WHO
1)   Middle Age / Usia Pertengahan
2)   Elderly Age / Usia Lanjut
3)   Old Age / Usia Lanjut Tua
4)   Very Old Age / Usia Sangat Tua
b.    Menurut UU Nomor 13 tahun 1998
UU nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia menyebutkan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun keatas.
c.    Menurut Binner dan Jenner (1977)
1)   Usia Kronologis
Yaitu usia yang menunjuk pada jangka waktu seseorang sesuai dengan tahun kelahirannya.
2)   Usia Biologis
Yaitu Usia yang menunjuk kepada jangka waktu seseorang sejak lahirnya berada dalam keadaan hidup tidak mati.
3)   Usia Psikologis
Yaitu usia yang menunjuk kepada kemampuan seseorang untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian kepada situasi yang dihadapi.
4)   Usia Sosial
Yaitu usia yang menunjuk kepada peran-peran yang diharap atau diberikan masyarakat kepada seseorang sehubungan dengan usianya.
3.    Prinsip proses menua 
a.    Proses menua merupakan proses secara terus menerus (berlanjut) secara alamiah yang dialami semua makhluk hidup.
b.    Proses menua setiap individu pada organ tubuh tidak sama cepatnya.
c.    Proses menua bukanlah suatu penyakit namun merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsang dari luar tubuh maupun dalam tubuh. Dengan demikian kaum lanjut usia sering menderita berbagai penyakit.
4.    Tugas Perkembangan Lansia
a.    Penyesuaian terhadap penurunan fisik dan psikis.
b.    Penyesuaian terhadap pension dan penurunan pendapatan.
c.    Menemukan makna kehidupan.
d.   Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
e.    Menemukan kepuasan dalam hidup berkeluarga.
f.       Penyesuaian diri terhadap kenyataan akan meninggal.
g.    Menerima dirinya sebagai seorang lanjut usia.
5.    Tipologi Lansia
a.    Menurut Kemampuannya :
1)      Lanjut usia mandiri sepenuhnya.
2)      Lanjut usia dengan bantuan sebagian.
3)      Lanjut usia dengan bantuan sepenuhnya.
b.    Menurut Karakter / Pengalaman Hidup :
1)      Tipe Konstruktif
2)      Tipe Ketergantungan
3)      Tipe Bermusuhan
4)      Tipe Membenci Diri
B.  Perubahan – Perubahan yang Terjadi Pada Lansia
1.    Sel
a.    Lebih sedikit jumlahnya.
b.    Lebih besar ukurannya.
c.    Berkurangnya jumlah cairan tubuh .
d.   Berkurangnya cairan intra sel.

2.    Sistem Syaraf
a.    Berat otak menurun.
b.    Kurang sensitif terhadap rangsang sentuh.
c.    Mengecilnya syaraf panca indera.
d.   Menurunnya waktu berespon.
3.    Sistem Pendengaran
a.    Presbiakusis
b.    Membran tympani atropi
c.    Peningkatan serumen
4.    Sistem Penglihatan
a.    Sfingter pupil sklerosis
b.    Kornea lebih berbentuk sferis / bola
c.    Lensa lebuh suram / keruh
d.   Daya akomodasi hilang
e.    Menurunnya lapang pandang
f.       Menurunnya kemampuan membedakan warna.
5.    Sistem Gastrointestinal
a.    Kehilangan gigi.
b.    Menurunya indera pengecap
c.    Esofagus melebar.
d.   Peristaltik melemah
e.    Fungsi absorbsi melemah
6.    Sistem Respirasi
a.    Otot pernafasan menjadi kaku
b.    Menurunya aktivitas silia
c.    Kehilangan elastisitas paru-paru
d.   Alveoli melebar dan jumlahnya berkurang
e.    Oksigen pada arteri menurun
f.       Kapasitas residu meningkat
7.    Sistem Muskuloskeletal
a.    Tulang kehilangan density
b.    Kifosis
c.    Pinggang, lutut, dan jari-jari gerakan terbatas
d.   Pembesaran sendi dan kuku.
e.    Tendon mengkerut.
f.       Atrofi serabut otot
8.    Sistem Kardiovaskuler
a.    Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
b.    Kemampuan jantung dalam memompakan darah menurun.
c.    Hilangnya elastisitas pembuluh darah.
d.   Tekanan darah meninggi.
9.    Sistem Genito-Urinaria
a.    Ginjal mengecil, Nefron atrofi, aliran darah ke ginjal menurun.
b.    Otot vesika urina menurun
c.    Pembesaran prostat
d.   Atrofi vulva
10.     Sistem Endokrin
a.    Semua produksi hormon menurun
b.    Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah.
11.     Sistem Integumen
a.    Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak
b.    Pigmentasi dan gangguan elastisitas kulit
c.    Kelenjar keringat berkurang.
d.   Kuku jari menjadi keras dan rapuh
e.    Menurunnya respon terhadap trauma.













                                                                                                      II.       ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

A.    Pengkajian
1.     Wawancara
a.       Kegiatan yang mampu dilakukan lansia
b.      Kegiatan yang diikuti di panti
c.       Kebiasaan lanjut usia merawat diri
d.      Kekuatan fisik lansia
e.       Kebiasaan sehari-hari (makan, minum, BAK, BAB, istiraht, tidur, dll)
f.       Kebiasaan senam lansia
g.      Perubahan fungsi tubuh yang sangat dirasakan
h.      Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan
i.        Pandangan lansia tentang kesehatan.
2.     Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik adalah Head to Toe.
a.       Pengkajian Dasar
1)        Temperatur
2)        Denyut nadi (kecepatan, irama, kekuatan)
3)        Pernafasan
4)        Tekanan darah
5)        Berat badan
6)        Tingkat orientasi
7)        Memeori / ingatan
8)        Pola tidur
9)        Penyesuaian psikososial
b.      Sistem Persyarafan
1)   Kesemetrisan wajah
2)        Tingkat kesadaran
3)        Mata (Pergerakan, kejelasan melihat, adanya kekeruhan lensa)
4)        Pupil (dilatasi, kesamaan)
5)        Ketajaman pendengaran (alat bantu dengar, serumen)

c.       Sistem Kardiovaskuler
1)     Sirkulasi perifer
2)     Auskultasi denyut nadi apical
3)     Sakit (painting)
4)     Edema
d.      Sistem Gastrointestinal
1)   Status gizi
2)     Pemasukan diet
3)     Anoreksia
4)     Mengunyah, menelan
5)     Keadaan gigi, rahang, rongga mulut
6)     Auskultasi bising usus
7)     Konstipasi
e.       Sistem Genitourinari
1)   Urin (warna, bau, frekuensi)
2)     Distensi kandung kemih
3)     Inkontinensia
4)     Disuria
5)     Pemasukan dan pengeluaran
6)     Seksualitas
f.       Sistem Integumen
1)   Tingkat kelembaban
2)   Keutuhan / integritas
3)   Turgor kulit
4)   Pigmentasi
5)   Jaringan parut
6)   Keadaan kuku
7)   Keadaan rambut
8)   Adanya gangguan-gangguan umum
g.      Sistem Muskuloskeletal
1)   Kontraktur
2)   Tingkat mobilisasi
3)   Gerakan sendi
4)   Paralisis
5)   Kifosis
6)   Deformitas
h.      Psikososial
1)   Menunjukkan tanda-tanda meningkatnya tingkat ketergantungan
2)   Fokus-fokus pada diri bertambah
3)   Memperlihatkan semakin sempitnya perhatian
4)   Membutuhkan bukti nyata akan kasih saying yang berlebihan

B.    Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul
1.     Fisik
a.       Gangguan nutrisi kurang / lebih dari kebutuhan tubuh.
b.      Gangguan persepsi sensori: pendengaran, penglihatan.
c.       Defisit perawatan diri.
d.      Resiko cidera fisik.
e.       Gangguan pola tidur.
f.       Perubahan pola eliminasi.
g.      Gangguan mobilitas fisik.
2.      Psikososial
a.       Isolasi sosial
b.      Menarik diri
c.       Depresi
d.      Harga diri rendah
e.       Koping individu tidak adekuat
3.     Spiritual
a.       Resiko berduka atau berkabung
b.      Penolakan terhadap proses penuaan.
c.       Marah terhadap Tuhan.
d.      Perasaan tidak tenang.






C.    Rencana Keperawatan dan Tindakan Keperawatan
1.      Pemenuhan kebutuhan nutrisi
a.       Berikan makanan dalam porsi kecil namun sering.
b.      Banyak minum dan kurangi makanan yang terlalu asin.
c.       Berikan makanan yang banyak mengandung serat.
d.      Batasi pemberian makanan yang tinggi kalori.
e.       Batasi minum kopi dan teh.
2.      Meningkatkan keamanan dan keselamatan lanjut usia
a.       Klien
1)      Anjurkan menggunakan alat bantu untuk meningkatkan keselamatan.
2)      Usahakan ada yang menemani saat bepergian.
b.      Lingkungan
1)      Tempatkan klien di ruang dekat kantor agar mudah dalam observasi
2)      Gunakan tempat yang tidak terlalu tinggi
3)      Letakkan meja didekat tempat tidur agar lansia mudah meletakan alat yang dpakai sehari-hari.
4)      Upayakan lantai bersih, rata, tidak licin.
5)      Hindari lampu redup dan menyilaukan.
6)      Gunakan sandal atau sepatu yang beralaskan karet
3.      Memelihara kebersihan diri
a.      Mengingatkan / membantu lansia untuk melaksanakan upaya membersihkan diri.
b.      Berikan skin lotion.
c.      Mengingatkan lansia untuk membersihkan lubang telinga, mata, dan menggunting kuku.
4.      Memelihara keseimbangan istirahat / tidur
a.       Menyediakan tempat tidur yang nyaman.
b.      Mengatur lingkungan yang cukup ventilasi, bebas dari bau-bauan.
c.      Memberikan minuman hangat sebelum tidur.
d.     Melatih lansia untuk latihan fisik menggerakkan otot.


5.      Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi
a.      Berkomunikasi dengan lansia dengan mempertahankan kontak mata.
b.      Memberikan stimulus / mengingatkan lansia akan kegiatan yang akan dilakukan.
c.      Menyediakan waktu untuk berbincang-bincang dengan lansia.
d.     Memberikan kesempatan lansia untuk mengekspresikan perasaan dan keinginannya.
e.      Menghargai pendapat lansia.
6.      Berikan perawatan
a.       Lakukan latihan aktif / pasif.
b.      Ganti posisi berbaring setiap 2 jam.
7.      Pemeliharaan keselamatan
a.       Usahakan agar pagar tempat tidur terpasang.
b.      Tempat tidur dalam posisi rendah.
c.      Kamar dan lantai tidak berantakan
d.     Cukup mendapatkan penerangan
e.      Berikan dorongan untuk berjalan dengan alat bantu jalan
D.    Evaluasi Keperawatan
Sesuai tujuan yang ditetapkan.
E.    Dokumentasi
1.      Intervensi yang telah dilakukan.
2.      Keluhan Pasien
3.      Hasil observasi dan respon pasien.










DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A.Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Depkes.Jawa Timur.2006.
Hudak , Gallo. Ilmu Keperawatan Kritis. Vol 1. EGC.Jakarta.1998
Kushariadi, s.kep.Ns. Asuhan Keperawatan Pada Klien Lanjut Usia. Salemba Medika. Jakarta. 2010
Maryam. R. Siti. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Salemba Medika. Jakarta. 2008
Nugroho Wahyudin. Keperawatan Gerotik .Edisi 2. EGC. Jakarta. 1999

Tidak ada komentar:

Posting Komentar